Hasil Pengujian Agregat Kasar No. Jenis Pemeriksaan Agregat Kasar (Alami) Persyaratan 1. Berat Jenis Bulk 2,542 2. Berat Jenis Semu 2,703 3. Penyerapan terhadap air 2,349 fl 4. Kelekatan Agregat terhadap Aspal 98 Ł˝˘ 5. Kekekalan Agregat 9,7% fl 6. Abrasi 30,8% fl No. Jenis Pemeriksaan Agregat Kasar (buatan)
Memperoleh nilai modulus kehalusan butir (MKB) optimum dari agregat kasar untuk mendapatkan kuat tekan maksimal. b. Memperoleh grafik modulus kehalusan butir (MKB) agregat kasar terhadap kuat tekan beton. 1.3 Batasan Masalah a. Agregat kasar yang digunakan dalam penelitian ini merupakan batu pecah (split) yang berasal dari sungai …
Optimum pada pengujian Percentage Refusal Density. 4. PENYAJIAN DAN ANALISI DATA 4.1 Data Pengujian Aspal ... Pengujian agregat kasar dilakukan berdasarkan petunjuk pelaksanaan SNI 1969-2008, hasil pengujian agregat kasar dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Pengujian Berat Jenis Agregat Kasar
halus, 5,805779266 kg/m3 agregat kasar. Komposisi campuran beton fas 0,6 terdiri dari 1,09 liter/m3 3air, 1,81 kg/m 3semen, 4,15 kg/m3 agregat halus, 5,73 kg/m agregat kasar. Benda uji silinder diuji kuat tekan pada saat berumur 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor Air Semen (FAS) optimum berada pada FAS 0,4 yaitu sebesar 7,3183 MPa.
Nilai optimum pencampuran agregat kasar alam dengan agregat kasar beton limbah pada kuat tekan beton terdapat pada variasi 40% yaitu sebesar 31,85 MPa dan kadar optimum pada kuat tarik belah beton juga terdapat pada variasi 40% yaitu sebesar 3,87 MPa. Dalam SNI 03-2847-2013 dijelaskan bahwa nilai kuat tarik belah …
The optimum of asphalt content that was 5.7%, where all Marshall characteristics were ... yang merupakan agregat kasar, agregat halus, dan filler yang diperoleh dari Dusun Badeg Desa Sebudi Kecamatan Selat Kabupaten Karangasem-Bali. Aspal penetrasi 60/70 yang diperoleh dari UPT Balai Peralatan dan Pengujian Dinas PU ...
Optimum dan Kadar Agregat Kasar Optimum 8% 3 buah 9% 3 buah 10% 3 buah 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Pengujian Material 3.1.1 Pengujian Karakteristik Aspal Tabel 3.1 Hasil Pengujian Karakteristik Aspal Pen 60/70 Min. Maks. 1 Penetrasi mm 65 68 66,33 Memenuhi 2 Titik Lembek °C 48,5 49 48,75 Memenuhi
Agregat Kasar Material tertahan ayakan No.8 (2.36 mm) dikategorikan agregat kasar. Agregat untuk lapisan perkerasan jalan yaitu agregat diameter 2,36 mm – 19 ... Pb = Perkiraan kadar aspal optimum CA = Angka presentase agregat kasar FA = Angka presentase agregat halus FF = Angka presentase filler K = Konstanta (0,5-1,0) 2.2.9. …
Juga harus mempunyai kestabilan kimiawi, dan dalam kondisi tertentu harus tahan aus dan tahan cuaca. 1. Fungsi Agregat (pada beton) a. Agregat Kasar/Kerikil/Split. Bahan pengisi, ± 70% volume beton. Memberikan stabilitas volume dan keawetan. Memberikan kekuatan.
Tabel 2. 8 Volume Agregat Kasar yang dianjurkan per Unit Volume Beton Kadar agregat kasar optimum untuk ukuran nominal maksimum dari agregat dengan menggunakan pasir dengan nilai modulus kehalusan 2,5 sampai 3,2 Ukuran nominal maksimum, cm 1 1,3 2 2,5 Volume fraksi dari berat kering agregat kasar oven-dry rodded 0,63 0,68 0,72 0,75 …
optimum bitumen content value has been obtained is 6.44%. This research proves that with the addition of variations of PET (Polyethylene Terephthalate) in a ... agregatnya terdiri dari campuran agregat kasar, agregat halus dan filler yang bergradasi baik yang dicampur dengan penetration grade aspal. Laston dikenal pula dengan nama
Pembuatan AC-WC (Asphalt Concrete – Wearing Coarse) harus melalui proses perancangan aggregate blending. Perancangan blending diperlukan agar gradasi campuran dari setiap fraksi agregat (agregat kasar, sedang, halus, dan filler) sesuai kriteria spesifikasi. Spesifikasi yang digunakan adalah Spesifikasi Umum Bina Marga tahun …
Hubungan kandungan air, berat jenis agregat campuran dan berat isi beton 20. Kadar agregat gabungan adalah berat jenis beton dikurangi jumlah kadar semen dan kadar air = 2220 – 194 – 425,844 = 1600,156 kg/m3 21. Kadar agregat halus = 0,35 x 1600,156 = 560,055 kg/m3 22. Kadar agregat kasar = 1600,156 – 560,055 = 1040,101 kg/m3
optimal, ialah yang mendekati standar minimum (biaa dipakai agregat kasar dengan gradasi dari 0,5 cm sampai 2,5 mm) dari standar komposisi ... Agregat kasar adalah batuan yang ukuran butirnya lebih besar dari 4.80 mm (4.75 mm), dan agregat halus adalah batuan yang lebih kecil
Hasil uji kuat tekan beton menunjukkan bahwa subtitusi agregat kasar dari limbah beton optimum terjadi pada variasi 40% dengan nilai kuat tekan rerata 31,85 MPa. Hal yang sama terjadi pada uji kuat tarik beton dengan nilai optimum ditemukan pada variasi campuran
Berat Agregat Kering Oven setelah dicuci, gram (W2) 1488 1491 1489,5 Berat Agregat yang lolos saringan no 200, Gram 12 9 10,5 Persentase Lolos Ayakan no 200 0,800% 0,600% 0,700% Analisis hasil pengujian, kadar lumpur 0,7% memenuhi syarat kurang dari 1% untuk kadar lumpur agregat kasar yang berpedoman pada SII.0052
Hasil yang didapat dari penelitian adalah komposisi agregat kasar optimum yaitu 0/100 (Batu pecah/limbah beton) dengan KAO 7,5%. Hasil tersebut didapat dari membandingkan tiga metode yaitu metode Grafik Pita, 3D dan Kontur. Dan kemudian didapatkan kadar gilsonite optimum 9% pada pengujian tahap kedua.
Hasil yang didapat dari penelitian adalah komposisi agregat kasar optimum yaitu 0/100 (Batu pecah/limbah beton) dengan KAO 7,5%. Hasil tersebut didapat dari membandingkan tiga metode yaitu metode Grafik Pita, 3D dan Kontur. Dan kemudian didapatkan kadar gilsonite optimum 9% pada pengujian tahap kedua.
Hasil yang didapat dari penelitian adalah komposisi agregat kasar optimum yaitu 0/100 (Batu pecah/limbah beton) dengan KAO 7,5%. Hasil tersebut didapat dari membandingkan tiga metode yaitu metode Grafik Pita, 3D dan Kontur. Dan kemudian didapatkan kadar gilsonite optimum 9% pada pengujian tahap kedua. Dengan penambahan
pengganti agregat kasar pada campuran AC-BC (Asphalt Concrete-Binder Course). Penggantian sebagian agregat kasar menggunakan limbah berpengaruh pada karakteristik Marshall dan diperoleh kadar beton optimum 8% terhadap total agregat kasar dan dari hasil penelitian di dapat VIM,VMA dan Flow mengalami kenaikan, sedangkan Stabilitas,
Agregat adalah butir-butiran mineral yang bila dicampur dengan semen portland akan menghasilkan beton. Dilihat dari asal bahan, agregat terdiri dari dua macam, yaitu agregat batuan alam dan agregat buatan. Untuk agregat batuan alam, berdasarkan ukurannya terbagi 2 macam, yaitu agregat halus (pasir) dan agregat kasar (krikil atau …
Agregat yang dipergunakan untuk mendapatkan beton dengan kualitas baik, paling sedikit mempunyai dua kelompok ukuran, pada beton umumnya kelompok tersebut adalah kelompok agregat halus (ukuran butir ≤ 4,50 mm) dan kelompok agegat kasar (ukuran butir > …
Agregat Kasar, Agregat Halus, Filler, 2.Aspal : Pertamina (3 sampel), Shell(3 sampel) Dengan Spesifikasi Ganti Bahan 1. Analisa Gradasi agregat Campuran ... →diperoleh Kadar Aspal Optimum (PVIM) PengujianMarshallII (2x400 blows) Briket dengan variasi 1 kadar aspal diatas PVIM dan 1 dibawah PVIM →diperoleh VIM PRD
6.1 2 Penentuan Kadar Aspal Optimum Penentuan kadar aspal optimum dalam campuran dilakukan dengan cara ... 6.5% dan 7% untuk campuran agregat kasar standar -t- pasir standar dan campuran agregat kasar standar + pasir sungai, sedangkan untuk campuran agregat kasar standar + pasir pantai digunakan variasi kadar aspal 3.5%, 4%, 4.5%, …
Kata kunci: kadar aspal optimum, gradasi agregat, FAA, BM, dan BBA, uji Marshall Abstrak Gradasi agregat adalah salah satu bagian penting dalam campuran beraspal. Sifat-sifat ... agregat kasar menggunakan geopolimer agregat buatan 25% dan alami 75%. Agregat buatan ini telah diuji dan diketahui
hak cipta © 2022.Aava Seluruh hak cipta.peta situs